Jumat, 16 Januari 2015

At Tarbiyah wa At Ta'lim



Bismillahirrahmanirrahim
Tidak asing bagi kalangan santri mendengar istilah tarbiyah wa ta'lim, karena telah menjadi metode khas pesantren bersama dengan tadris (mengamalkan) dan ta'dib (kedisiplinan) dalam mengajarkan ilmu kepada para santri.
Namun demikian tidak berarti semua memahami istilah tersebut, 

karena banyak pula yang tidak peduli dengan metode khas pesantren ini dan bahkan hampir terkikis oleh periklanan metode pengajaran modern dengan istilah-istilah yang menarik bagi kaum akademis.
Kami mencoba mengurai singkat dari sebuah wejangan Kyai tentang tarbiyah wa ta'lim, semoga bermanfaat dan amanah khususnya bagi kami pribadi. Secara bahasa tarbiyah diambil dari kata 'rab' yang artinya pencipta, dinisbatkan pada seorang guru bermakna mengembangkan dan seorang guru disebut dengan istilah murabbi.
Dalam makna jawa tarbiyah berarti "Ngitek-ngitek" menurut kami ini memiliki makna yang lebih luas dan dalam dibanding terjemahan bahasa Indonesia "membina". Hal ini karena kandungan makna bahasa di pengaruhi oleh waktu dan sejarah. Bahasa Jawa sebagai bahasa yang lebih sepuh serta berbudaya santun memiliki makna lebih baik dari pada bahasa modern. 
Secara istilah tarbiyah berisi beberapa tindakan tuntunan, keteladanan dan pengayoman dengan rasa penuh kasih sayang untuk membentuk kepribadian anak mampu dan siap menerima tuntunan spiritual dan ruhaniyah. Proses ini lebih sulit dari tadris, ta'dib atau ta'lim dan memerlukan waktu panjang yang berulang-ulang serta ketelatenan tergantung dari karakter dari anak didik. Dalam proses tarbiyah inilah kadang tidak disadari oleh para santri sehingga merasa jenuh dan terputus di tengah jalan. Proses tarbiyah ini juga sering kali tidak nampak sehingga seakan santri bisa mendadak cerdas dan pandai. Oleh karena itu tarbiyah merupakan bagian terpenting dalam mendidik anak. 
Pada umumnya seorang anak lebih dekat kepada bundanya, sehingga banyak anak yang hebat berkat tarbiyah dari seorang ibu yang baik, namun ada pula anak yang rusak akibat tarbiyah orang tua yang tidak baik.

Sedangkan ta'lim adalah proses mengajarkan ilmu kepada anak didik. Keberhasilan anak menyerap ilmu yang diajarkan tergantung pada kesiapan anak untuk menerimanya. Dari sinilah sentralisasi tarbiyah dalam dunia pendidikan, yaitu membentuk anak didik untuk benar-benar siap menerima ilmu yang diajarkan dan pada saatnya seorang guru memberikan ilmu padanya. Bisa jadi seorang anak menerima informasi tentang pentingnya kedisiplinan belajar, namun ilmu yang ia dapati adalah cara agar dapat bolos sekolah. Seorang anak bisa menerima amanah dari seseorang untuk menjaga rumah, namun ilmu yang berjalan di otaknya adalah peluang mengambil kesempatan. Hal ini semuanya terjadi karena kegagalan tarbiyah.
Oleh karena itu, keberhasilan dalam dunia pendidikan "Uswah Hasanah" (teladan yang baik) dari guru adalah wajib dijalankan sebagai pokok dari tarbiyah.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar

At Tarbiyah wa At Ta'lim